Amir saat di bira |
cerita sebelumnya
Cerita sebelumnya mengisahkan tentang kehinaan Amir saat tenggelam di pinggir pantai yang dalamnya 10 cm. Sekarang cerita ini akan mengisahkan seorang tepatnya seekor Amir yang suka meramal, kayaknya roh dari mama lourent bersemayam di tubuh Amir. (katanya roh mama lourent hanya memasuki tubuh orang yang IQ rendah).
Amir kini menjadi seorang yang dibangga-banggakan di angkatan kami, karena dia sangat bermanfaat untuk mengetahui apa yang terjadi di masa depan, Amir pun mempunyai dua julukan.
1. Amir bukan manusia biasa
2. Amir the indigo man
Mengapa Amir diberi gelar the indigo man, karena dia tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Misalnya pada saat awan gelap Amir dengan seriusnya berkata sambil megang toa "TOLAK KENAIKAN BBM" haha... kami semua heran dan bertanya-tanya Amir ini indigo atau idiot. Dan perkataan Amir itu pun menjadi kenyataan, BBM pun tidak jadi naik (yaiyyalah kan pengumuman harga BBM itu pada tanggal 31 maret, sedangkan Amir berkata kalau BBM itu tidak jadi naik 1 minggu setelah pengumuman tentang dibatalkannya harga kenaikan BBM).
Suatu hari saya(azmul), yani, amir dan victor duduk-duduk di perpustakaan, saya sibuk dengan laptop dengan tujuan untuk mencari tugas jurnal, yani sibuk dengan laptop juga dengan main facebook, victor juga sibuk dengan buku psychology yang berbahasa inggris dengan tebal 30 cm dan amir sibuk dengan laptop dengan main game angry bird. Kami pun bercakap dengan penuh rasa cinta terhadap tanah air.
saya : Amir, dengar-dengar kamu indigo yah ?
amir : kau ?
saya : aduh, amir satu kata buat kamu . . .
yani : . . .ccuihh !!
viktor : ehh.. kalian jangan ribut ini perpustakaan (dengan gaya kwnya banci)
amir : victor jangan buat aku jatuh cinta sama kamu
victor : (dengan agak muntah) amir, kamu jangan homo deh..
saya : wehh.. amir saya bertanya benar kamu indigo ?
amir : iya iya.. kata teman-teman saya idiot
yani : (dalam hati) amin
saya : amir, kalau kamu habis makan somai, tusuk somainya kamu pakai untuk mengeluarkan virus dalam telingamu
amir : oh indigo, iyah saya indigo kemarin saja saya makan indigo rasa kaldu special
yani : amir, yang baik hati dan suka pamer keahlian kehinaan di depan umum, yang kamu maksud itu indo mie rasa kaldu ayam special.
amir : iya iya iya
saya : jadi, kamu indigo tidak ?
amir : maaf bro, (sambil berdiri di depan dan pegang toa) saya memang indigo, tapi maaf jangan harap kamu bisa mendapatkan itu semua dengan cuma-cuma !!
viktor : amir, tanpa mu aku galau !
amir : victor, loo gue end
saya : loo gue end loo gue end (ala cherliders)
yani : victor saya pernah baca teori di buku tentang loo gue end
aidil : iyah kemarin saya pergi makan coto di warung loo gue end
uppi : kemarin saya ke mindset belajar tentang common expression tentang loo gue end
victor : (dengan suara yang serak) baik sekarang saya pulang.
amir : pasti victor akan pulang (dengan muka-muka indigo idiot), oh iyah dari tadi saya mau bilang kalau saya indigo, tapi saya tidak mau victor tahu kalau dia tahu, dia akan bertanya "apakah aku pantas jadi laki-laki?"
Kami pun (saya, yani dan amir) saling share tentang pelajaran, tanggal lahir dll (tanpa victor). Wah ternyata Amir menghafal semua tanggal lahir kami (satu angkatan yang jumlahnya 88 orang). Amir benar-benar bukan manusia biasa dan the indigo man. Dia hafal zodiak dan tahu meramalkan orang lain dengan zodiak. Cek per cek dia tidak hafal tanggal lahirnya sendiri.. uweeeekk :P
Bersambung....
Cerita selanjutnya
Amir Bukan Manusia Biasa (part VII)
2 komentar:
loe gue end logue end. and 1 and 2 and 3 blablabla
BERBAGAI ILMU DAPAT DIPELAJARI
garing!!!
Posting Komentar