Budaya "Read"

ikon read bbm

Selamat datang di era smartphone, era di mana segala sesuatu dimudahkan olehnya. Era di mana yang jauh mendekat dan yang ada di dekat malah menjauh. Lihat saja fenomena duduk bersama di sebuah restoran dan semua sibuk dengan dengan layar hp masing-masing

 Q: Apa masalah ketika smartphone memudahkan segala pekerjaan?
Q: Apa masalah ketika duduk dan menatap layar hp masing-masing?

Silahkan jawab menurut keyakinan masing-masing. Setidaknya ada sesuatu hal yang manusia miliki dan smartphone tidak memilikinya.


Oke.. topik yang sesungguhnya adalah fenomena read di kalangan pengguna smartphone. Bahkan kalau bisa dikatakan sudah membudaya dikalangan masyarakat dunia maya. Perilaku just read mungkin biasa-biasa saja bagi yang melakukannya, tapi dampak bagi korban sangat terasa, terlebih lagi ketika ada hal yang sangat penting untuk diutarakan.

Budaya read akhir-akhir ini sering terasa di line dan bbm, terutama line yang sekarang ini sudah menjadi sebuah aplikasi obrolan yang termasuk dalam 10 aplikasi yang paling diminati di Indonesia. Ada banyak hal yang membuat seseorang hanya membaca chat dan tidak membalasnya. Pertama mungkin saja memang sudah tidak tahu apa yang akan dibaha. Kemudian kedua bisa saja orang ini sibuk dan tidak sempat melanjutkan pembahasan kemudian selanjutnya bisa jadi orang ini kehabisan kuota atau jaringan lagi bermasalah.

Nah, ini ada sedikit masukan kepada kita semua agar menjadi pengguna aplikasi obrolan yang semakin canggih dengan baik dan sopan yaitu dengan mengusahakan agar membalasnya meski tidak tahu, terutama pada grup chat line yang menampilkan jumlah pembaca yang telah melihat chat yang masuk. Cara agar tidak membuat sakit si penanya adalah dengan mengucapkan "aku tidak tahu", "aku no", atau "maaf aku kurang tahu".

Semoga bisa membantu dan menjadikan kita pengguna smartphone yang lebih pintar dibandingkan si hape. (afi)