Amir sebelum membersihkan lapangan futsal |
cerita sebelumnya
Cerita sebelumnya menceritakan tentang suasana SMA dari teman kita Amirrrrrrrrrrrul Haqqqqqqqqq (ini lagi di ring tinju)... nah sekarang aku mau cerita sedikit tentang kisah Amir di lapangan hijau.
Pada saat itu kami anak2 psychofren berencana untuk main futsal, semua sangat mendukung hal ini kecuali Amir dia tidak mau ikut karena dia tidak mau menjadi bahan ejekan saat dia main, karena sebagaimana yang kita ketahui Amir sangat phobia dengan bola karena sewaktu kecil dia pernah hampir mati gara-gara bola. Pada saat itu Amir lagi main bola bersama teman-teman dan tiba-tiba bola itu mengenai wajah temannya dan mati (ternyata bola yang mereka pakai penuh dengan duri). Saat itupun Amir sangat takut dengan yang bundar-bundar, apalagi dengan kelereng.
Kami prihatin dengan keadaan Amir, dan kami berniat untuk memberikan terapi untuk Amir satu angkatan sudah membujuk Amir, ada yang menjanjikan Amir akan membelikan Rumah, ada yang mau membelikan Amir BlackBerry, ada yang mau belikan Amir mobil. Tetapi Amir tetap tidak mau, saya berfikir agar Amir bisa ikut main bola (lumanyun bisa belikan kita air aqua atau paling tidak bisa ikut2 untuk mungut bola). Saya pun memberikan Amir gula2 karet, diapun kegirangan dan loncat-loncat mirip monyet yang lagi lihat pisang (huh hina sekali dia) -_-V
Yah, kamipun menuju lapangan futsal, di sana sudah beberapa teman yang latihan Amir masih kegirangan dan menjilat-jilat pembungkus permen karet tadi. Permainan pun di mulai dengan mempertemukan Kelas A dan Kelas B. Berhubung Amir kelas A jadi kami menunjuk Amir menjadi penjaga gawang. Pertandinagn pun berlangsung sengit dan kedua kubu sangat kuat hingga skor masih 0-0 pada menit ke 10 lewat beberapa menit, Kelas A letih dikarenakan jumlah kami sedikit dibandingkan kelas B jadi kami kekurangan pemain pengganti. Saat itu kelas B memanfaatkan keletihan kami dengan memasukkan Fahrul (beruang) untuk memborbardir pertahanan kelas A.
"nah saudara-saudara sekarang fahrul menguasai bola kemudian dia beri kepada irvan, dibayang-bayangi oleh hamzah dari kejauhan, masih irvan berputar-putar dia, di sana ada azmul di pinggir lapangan lagi nonton (nah loh), masih irvan dia sudah berada di dalam kotak pinalti sedangkan pemain kelas A kelelahan di sana irvan memainkan bola dan ada apa di sana Amir lagi berbincang dengan irvan"
inilah perbincangan mereka
Amir : hai irvan
Irvan : iyah ada apa ?
Amir : kamu lagi ngapain ?
Irvan : jawab gak yah !!
Amir : (&^%$#$^&*
Irvan : aku lagi mau cetak gol ke gawang kamu, apakah kamu mau menangkapnya atau tidak ?
Amir : (sambil berbisik keras) tangkap gak yah ??
Irvan : (pura2 tidak mendengar sambil mengotak-atik bola) menurut loh
(setelah sepuluh menit berfikir, Amir pun menemukan jawabannya setelah menelfon ayahnya di rumah)
Amir : Iyah saya mauu menang...........
Penonton : goooooooooooooooooooolllllllllllllllllllllll
Amir : kapnya. (dengan ekspresi sedih dan seakan2 tidak percaya)
Kelas A pun kebobolan dan Amir kena marah dari pedukung kelas A, dia dilempari dengan botol abc namun Amir dengan lihainya menghindar (namun saat dia menghindar kepalanya terbentur di tiang gawang dan mengakibatkan dia jadi amnesia). Saat Amir amnesia, kami memanfaatkan momen ini untuk menyuruh Amir untuk membelikan kami Air dan membersihkan seluruh lapangan. Beberapa menit kemudian Amir sadar dari amnesia singkatnya dan dia bergegas keluar lapangan, kami heran ada apa dengan Amir, wah ternyata dia mengambil hapenya dan membuka facebook dan menulis status
"hore aquw udach sadar mama" statusnya ini tidak dilike maupun dikomentari selama setahun oleh penghuni facebook (karena ternyata dia lupa mengupdate status, dia hanya menulisnya dan menghapus status itu). prett DONT TRY THIS AT YOUR HOME !!! kelas A pun kalah atas kelas B hikz hikz hikz
Cerita selanjutnya
Amir Bukan Manusia Biasa (part IX)
0 komentar:
Posting Komentar