senja ini milikmu |
Amir Bukan Manusia Biasa (part XIV)
rekomendasi tuk dengar lagunya ipang "Sahabat Kecil" sambil baca ini :)
Rasanya semua begitu sempurna...... Ku tak menyadari mengapa jemari ini tetap saja mengetik tentang dirimu, sahabat yang begitu hebat dan membuatku tak berdaya tuk menorehkan semuanya di sini. Mereka bilang kau begitu plin plan dan mudah dimanfaatkan, bagiku tidak (tidak salah lagi haha). Serius ini, terkadang kita perlu melewati basahnya titik hujan yang menusuk hati, demi melihat betapa indahnya lengkungan warna penuh harapan yang tiada sanggup untuk melewatkannya. Begitu pun dengan kau si jenius yang hidupnya adalah sebuah misteri, terkadang setiap detiknya dipenuhi dengan teman yang membuatnya tampak nyaman dan begitu sesak di hati. Tapi, yakin sajalah abang kalau itu akan berubah dengan begitu cepat, dan bisa saja kenyataan itu akan berubah menjadi mimpi.
Banyak yang melihatmu sebelah mata, tapi bagiku tidak. Jika Tuhan memberiku seribu mata maka akan kulihat engkau dengan sebelah mata juga hahah. Serius ini, Jika Tuhan memberiku seribu mata untuk melihat betapa jeniusnya kau, maka akan ku berikan kepada mereka yang melihatmu sebelah mata. Sehingga mereka tak sanggup melihatnya dan memberiku seribu dua mata dan berkata, "aku lebih memilih tak melihat ketika aku terbiasa melihatnya dengan sebelah mata".
Aku belum pernah menemukan manusia yang sangat peka, saya menyebutnya peka tiada tara. Ketika sepasang kekasih saling mengingat hari tanggal lahir, bagiku klasik dan biasa saja. Aku tak pernah merasakan perhatian yang luar biasa ketika tahu kalau ternyata kau menghafal semua tanggal lahir kami.Rasanya ku ingin meminta izin untuk mengatakan "luar biasa ketika sepasang kekasih itu adalah kamu dan pasangannya itu kita semua yang menyebut dirinya part of psychofren". Lagi-lagi aku belum pernah menemukan manusia yang hafal betul dengan jarak satu daerah ke daerah lain, mungkin saja kau tahu berapa jarak hatiku ke hatinya #apasih.
Ku bercertia demikian hanya mengingatkan kepada diriku betapa sepinya hidup tanpa sahabat dan betapa sepinya psychofren tanpa Amir. Ku mohon siapa saja yang membaca ini agar mengirimkan sebaik-baiknya doa kepada Amir, agar Tuhan memberinya sebaik-baik kehidupan dan sebaik-baik teman serta sebaik-baik judul SKRIPSI..
Sayang untuk mengakhirinya
TAMAT
Penulis: Azmul Fuady Idham
1 komentar:
hikkss sedihku, mengapa kisah Mas Amir harus berakhir di Part XV saja? mengapa tidak seperti Naruto? Mengapa hidup ini tak adil? mengapa kita belum skripsi hiks!!! T.T
Posting Komentar